Petualangan singkat di desa mungil

26 juli – 6 agustus 2011 di sebuah desa yang sangat jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Desa Sugih, Randublatung . Terletak 17 KM dari desa Getas tempat kita praktek selama sebulan lamanya. Desa yang bisa dibilang cukup mungil dengan kehidupannya yang ramah, menyajikan sejuta kenangan dan pengalaman yang tak akan terlupakan.

Hari jumat 5 agustus 2011 merupakan hari terakhir menjalani praktek di desa ini, berjuta kenangan mulai terajut indah sejak awal. 10 hari memang cukup jenuh, namun terlalu indah untuk dibilang hari-hari yang membosankan.

Awal perjalanan di desa ini dimulai dari pelatihan pemadam kebakaran, dilanjutkan praktek mengenai KSDH di sungai dekat rumah kemantren. Hari-hari terus berjalan dan kegiatan hanya di isi dengan kegiatan praktek, penjarangan, pembuatan tanaman hutan, perlindungan, inventarisasi. Hingga pada hari minggu 31 juli semua kegiatan praktek lapangan selesai dikerjakan. Dan kita memasuki bulan ramadhan pada tanggal 1 agustus. Merasakan puasa pertama di rantau memang mengasyikkan, ditambah lagi ulang tahun yang ke 21 dirayakan dengan sangat sederhana oleh teman-teman.

Hingga pada akhirnya, sebuah tulisan sederhana mengenai petualangan singkat di desa mungil terajut dengan indah. Mungkin pada suatu saat nanti kita akan kembali lagi ke desa yang sangat mungil nan indah ini. Menikmati sunset, menonton penggembalaan sapi dan kambing, menikmati indah dan sejuknya pepohonan, ikut patroli mengamankan hutan, dan merasakan betapa keras dan kejamnya kehidupan di hutan.

Mungkin sedikit cerita yang dapat tertuang pada tulisan ini, namun walau cukup singkat berada di desa ini, sebongkah pelajaran dapat kita dapatkan dan bawa ke dalam jiwa kami. Bahwa hidup memang membutuhkan sebuah perjuangan, kerja keras dan dilengkapi dengan sebuah  kesabaran.

Selamat tinggal desa Sugih, desa yang mengajarkanku sebuah arti kehidupan di rimba raya…