Petualangan dan Kematian


        Bertualang ke alam bebas adalah satu tindakan yang jarang dilakukan oleh banyak orang. Ada beberapa macam contoh petualangan di alam bebas, antara lain mendaki gunung, arung jeram, susur gua, susur pantai, susur sungai, panjat tebing, camping dan masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat kita lakukan untuk lebih mencintai dan mengenal alam lebih dekat lagi. Tak jarang pula sedikit dari kebanyakan orang yang gemar melakukan kegiatan di alam bebas ini merasa was-was ataupun takut terjadi kesalahan fatal yang dapat merengut nyawanya sendiri. Walaupun memang kita sadari kematian akan datang pada setiap makhluk yang bernyawa tanpa kita minta.
            
Di lain pihak, banyak pula orang-orang awam yang menyebutkan bahwa kegiatan di alam bebas sama dengan amor faty atau mencintai kematian dan juga pasti mengundang pertanyaan “apa yang kalian lakukan dan dapatkan di alam bebas?”. Berpetualang di alam bebas sebenarnya memiliki 3 tujuan yang utama, yaitu (1). Penelitian ilmiah dalam bidang vulkonologi, geologi, biologi, arkeologi, sosiologi, speleologi. (2). Minat khusus, antara lain lintas gunung, latihan navigasi, buka jalur, latihan survival, latihan militer. (3). Amatir, antara lain menikmati alam, berlibur, kamping, rekreasi, membina kerjasama tim, melatih mental-fisik. Dari ketiga tujuan diatas satu hal yang paling mendasar adalah rasa keingintahuan manusia itu sendiri yang mendorong keberanian dan kegigihan dalam menghadapi tantangan ini.
            
Kegagalan utama dalam melakukan petualangan adalah kurang lengkapnya peralatan yang diperlukan. Yang ke dua adalah persiapan fisik akan sangat menentukan dalam menghadapi petualangan di alam bebas. Dan yang terakhir adalah masalah mental yang sangat diuji dalam melakukan kegiatan liar ini. Setidaknya 3 faktor ini yang harus dikuasai seseorang sebelum bertualang ke alam bebas.
            
Tidak dipungkiri memang antara petualangan dan kematian hanya dipisahkan dengan seutas tali yang sangat kecil dan tipis yang sewaktu-waktu dapat terputus begitu saja. Namun, bukan menjadi alasan bagi kita untuk tidak merasakan suatu pengalaman yang sangat berharga setelah kita melakukan petualangan itu sendiri. Dalam beberapa pengalaman yang telah saya rasakan, seseorang akan sangat sulit menceritakan kenikmatan dan kepuasan yang dialami ketika bercerita kembali kepada orang lain. “Apa yang saya ceritakan padamu tidak akan pernah kamu nikmati, jika kamu tidak pernah berani mencobanya sendiri”.
            
Tidak ada kata selain “cobalah”, rasakan dan nikmati surga dunia yang telah diciptakan sang Pencipta untuk umatNya, agar umatNya mau bersyukur dan berbagi kepada sesama. 86,,

Komentar

  1. wah petualang juga rupanya

    gue juga hobby kalau yang susur hutan
    kalau mendaki cuman beberapa kali ja soalnya di tempat gue gk bnyak gunung yg tinggi.

    dan itu adalah suatu kepuasan tersendiri

    btw salam kenala mass bro :D

    BalasHapus
  2. Wah, kamu emang anak kehutanan banget, Yud. Wilderness adventure!

    Tetap tulis petualanganmu, bro!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Stadion Ikonik di Belanda yang menjadi saksi kehebatan Patrick Kluivert

Awas Level Extreme!! Ini rahasia menghindari kepadatan KRL Jabodetabek

Mimpi yang belum usai, Indonesia dan Perjuangan Menuju Piala Dunia!!