MERAPIKU Hijau Kembali
Matahari pagi menyambut pagi ini dengan ceria ketika
saya bersiap melakukan aktifitas yang tidak akan terlupakan. Tepat pukul 06.00
wib, dengan kendaraan roda dua saya mulai membelah jalanan yang masih cukup
lengang. Nampaknya, pagi ini orang-orang masih banyak yang terlelap dalam mimpi
indahnya di malam hari. Namun, semangat saya pagi ini sudah tidak bisa
terbendung lagi. Ya, hari ini saya akan ikut berpartisipasi dalam acara
“Inisiasi Hutan Konservasi Koesnadi Hardjosoemantri” di Taman Nasional Gunung
Merapi.
Prof.
Koesnadi Hardjasoemantri adalah mantan Rektor UGM, selain itu beliau juga
dikenal sebagai salah satu tokoh dalam bidang pendidikan, kebudayaan dan
lingkungan hidup. Peran beliau membangun konsep sekaligus implementasi dan
tindakan langsung merupakan salah satu teladan yang harus
terus dikembangkan. Dalam bidang lingkungan hidup, sebagai salah satu pakar
bidang hukum lingkungan, salah satu arahan yang selalu dibawa beliau adalah
kolaborasi antara hutan lestari dan peningkatan nilai manfaat bagi masyarakat
dan bangsa Indonesia. Dari “pesan” itulah, inisiatif hutan pendidikan
konservasi Koesnadi Hardjasoemantri ini muncul.
Kegiatan penghijauan yang dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2012, di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Seksi Pengelolaan Taman Nasional II Klaten-Boyolali, Resort Konservasi Kemalang. Secara administratif berada di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, yang merupakan batas antara Propinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Lahan yang digunakan seluas ± 4,5 hektar, memiliki kelerengan antara 20-30%, pada jenis tanah aluvial dengan kedalaman solum antara 1 – 3 meter. Jumlah bibit yang akan ditanam sebanyak 2500 batang, menggunakan spesies Pegunungan Jawa.
Peserta berkumpul di Gelanggang
mahasiswa UGM dan berangkat bersama-sama menggunakan 7 bis umum pada pukul
07.30 wib. Yaa, molor 30 menit lah dari rencana awal (maklum Indonesia).
Perjalanan sekitar 1,5 jam menuju desa kemalang. Dan pada akhirnya, setelah
sekian lama saya tidak mengunjungi lereng merapi yang terakhir kali saya
kunjungi sekitar awal tahun 2011 kini sudah semakin hijau dengan telah
ditumbuhinya beberapa pohon-pohon pioner. Udara sejuk dan segar menambah
semangat untuk melakukan penanaman.
Diawali dengan sambutan dari panitia, disusul perwakilan kagama kemudian dilanjutkan pengelola TNGM dan acara ini secara resmi dibuka oleh wakil Bupati Sleman yang sempat hadir memberikan beberapa “wejangan” untuk para peserta. Dari lapangan klangon, kita masih harus menempuh jarak sekitar 15 menit menuju lapangan glagahsari, kali tengah lor menggunakan 2 truk pasir. Dari lokasi ini kita masih berjalan kembali menyusuri lereng-lereng merapi selama 25 menit menuju lokasi penanaman.
Aksi penanaman pun kita mulai, kelompok 2 mendapatkan lokasi yang cukup jauh diatas. Namun tidak mengurangi semangat teman-teman dalam melakukan kegiatan ini. Tiap orang mendapat kesempatan menanam sebanyak 10 bibit. Bibit yang ditanam pun beragam, ada puspa, bambu, dan masih banyak lagi. Waktu yang diberikan panitia hanya sekitar 1 jam untuk menanam dan memberi nama pada pohon yang telah kita tanam, sebagai simbolis dari aksi penanaman kita kali ini.
Setelah selesai menanam, giliran
camera poket yang menjadi senjata. Tak lupa pula kita mengabadikan momen-momen
special di lereng merapi yang waktu itu sedikit tertutup kabut tebal.
Tepat pukul 13.00 wib rekan-rekan telah kembali berkumpul di lapangan klangon untuk sekedar beristirahat makan dan menyaksikan tarian tradisional jathilan selama kurang lebih 1 jam. Dan setelah pertunjukkan selesai, kita kembali lagi menuju gelanggang mahasiswa UGM.
Sebuah aksi yang sangat berkesan, melihat aktivitas merapi yang memiliki letusan yang berjangka selama 4 tahun, 10 tahun dan 100 tahunan ini kita berharap bibit-bibit yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar lereng merapi. Dan kini merapiku telah hijau kembali. Salam lestari. 86,,

Kegiatan penghijauan yang dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2012, di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Seksi Pengelolaan Taman Nasional II Klaten-Boyolali, Resort Konservasi Kemalang. Secara administratif berada di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, yang merupakan batas antara Propinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Lahan yang digunakan seluas ± 4,5 hektar, memiliki kelerengan antara 20-30%, pada jenis tanah aluvial dengan kedalaman solum antara 1 – 3 meter. Jumlah bibit yang akan ditanam sebanyak 2500 batang, menggunakan spesies Pegunungan Jawa.

Diawali dengan sambutan dari panitia, disusul perwakilan kagama kemudian dilanjutkan pengelola TNGM dan acara ini secara resmi dibuka oleh wakil Bupati Sleman yang sempat hadir memberikan beberapa “wejangan” untuk para peserta. Dari lapangan klangon, kita masih harus menempuh jarak sekitar 15 menit menuju lapangan glagahsari, kali tengah lor menggunakan 2 truk pasir. Dari lokasi ini kita masih berjalan kembali menyusuri lereng-lereng merapi selama 25 menit menuju lokasi penanaman.
Aksi penanaman pun kita mulai, kelompok 2 mendapatkan lokasi yang cukup jauh diatas. Namun tidak mengurangi semangat teman-teman dalam melakukan kegiatan ini. Tiap orang mendapat kesempatan menanam sebanyak 10 bibit. Bibit yang ditanam pun beragam, ada puspa, bambu, dan masih banyak lagi. Waktu yang diberikan panitia hanya sekitar 1 jam untuk menanam dan memberi nama pada pohon yang telah kita tanam, sebagai simbolis dari aksi penanaman kita kali ini.

Tepat pukul 13.00 wib rekan-rekan telah kembali berkumpul di lapangan klangon untuk sekedar beristirahat makan dan menyaksikan tarian tradisional jathilan selama kurang lebih 1 jam. Dan setelah pertunjukkan selesai, kita kembali lagi menuju gelanggang mahasiswa UGM.
Sebuah aksi yang sangat berkesan, melihat aktivitas merapi yang memiliki letusan yang berjangka selama 4 tahun, 10 tahun dan 100 tahunan ini kita berharap bibit-bibit yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar lereng merapi. Dan kini merapiku telah hijau kembali. Salam lestari. 86,,
Komentar
Posting Komentar