MENGUAK MISTERI PULAU SATONDA


Desa Nangamiro
Pulau satu ini punya 1 keunikan besar yang dikelilingi oleh keunikan-keunikan kecil lainnya, pokoknya Wooow bangeet deeh... Terletak disebelah utara Pulau besar bernama Sumbawa kita harus melewati banyak cobaan untuk mencapai pulau yang dikelola oleh BKSDA NTB ini. Mulai dari peringatan-peringatan dari teman-teman di Bima, hingga perjalanan yang cukup jauh dan panas yang menjadi ciri khas daerah Nusa Tenggara. Namun, pemandangan alam yang sangat langka dapat kita jumpai disini. Banyaknya kuda-kuda yang berlarian di padang savana sepanjang perjalanan menuju desa Nangamiro cukup membuat mata ini tetap terjaga selama kurang lebih 5 jam perjalanan dari kota Bima.

Desa Nangamiro, merupakan desa terakhir sebelum kita menyebrang ke Pulau yang memiliki sejuta misteri, Pulau Satonda. Memang masih sangat jarang wisatawan yang berkunjung ke pulau ini, dan kebanyakan merupakan wisatawan asing yang mengenal pulau ini. Menggunakan perahu boat sewaan warga sekitar desa Nangamiro, kita memecah gelombang menuju Satonda.

Berlayar
Sesampainya di Pulau Satonda, suasana sepi dan mencekam sekaligus mengagumkan mulai dirasakan. Apalagi jika mengingat cerita-cerita dari rekan-rekan yang mengatakan masih keramatnya daerah satonda. Menginjakkan kaki di Satonda, kita disambut oleh petugas BKSDA NTB yang bertugas disana. Mendapat pengarahan sedikit, kemudian kita diantarkan menuju danau air asin yang berada di tengah-tengah pulau. Yaa... Inilah keunikan besar yang saya ceritakan diawal, Satonda memiliki danau Air Asin yang berada di tengah pulau dan memiliki tingkat ke asinan yang sangat tinggi atau bisa dibilang sangat-sangat pekat, cahaya matahari saja hanya bisa menembus sekitar 10 m, sehingga ikan-ikan yang ada disana hidup secara tidak normal dan akan cepat mati. Menurut sejarah, pulau ini terbentuk akibat letusan gunung api bawah laut jutaan tahun silam, karena letusan ini muncullah pulau kecil bernama Satonda. Dan terbentuknya danau air asin diakibatkan oleh letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 yang menyebabkan tsunami hingga air laut masuk ke dalam pulau satonda ini. Makanya permukaan danau air asin ini lebih tinggi dari permukaan air laut.

Pulau Satonda
Selain danau air asin, dipinggir danau ini juga terdapat pohon kalibuda. Pohon ini dipercaya bisa mengabulkan keinginan kita. Caranya, kita cukup menggantungkan batu kecil dengan seutas tali di ranting pohon ini sembari mengucapkan apa yang kita inginkan. Katanya siih bisa dikabulkan gituu... Yaa namanya juga mitos, boleh dipercaya boleh tidak. Yang jelas, kemarin gue juga udah nggantungin tu batu disono. Setelah cukup mendapat penjelasan dari petugas Pulau Satonda, kita melanjutkan perjalanan ke atas bukit untuk melihat keseluruhan pulau dari atas. Konon katanya dulu dipuncak bukit ini ada sebuah desa, namun kini desa tersebut sudah tidak ada lagi. Setelah puas berfoto-foto ria di puncak kita turun untuk berpamitan dan melanjutkan perjalanan ke Pulau Moyooo...

Satu lagi Pulau yang sangat istimewa dan menjadi pengalaman yang sangat berharga yang saya dapat. Mengenal masyarakat sekitar, mengenal budaya dan kearifan lokal masyarakat juga dapat menumbuhakan rasa cinta kita terhadap alam Indonesia. Semoga suatu saat saya dapat kembali mengunjungi pulau yang penuh dengan misteri ini. 86,,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Stadion Ikonik di Belanda yang menjadi saksi kehebatan Patrick Kluivert

Awas Level Extreme!! Ini rahasia menghindari kepadatan KRL Jabodetabek

Mimpi yang belum usai, Indonesia dan Perjuangan Menuju Piala Dunia!!