Taman Nasional Gunung Rinjani : Gunung ini milik kita
Rasa dingin, sejuk dan panas saya rasakan ketika mobil
pick up mulai memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani di Pulau Lombok.
Desa Sembalun Lawang, kurang lebih 1 jam lagi ketika saya sedikit berbincang
dengan seorang pemuda yang duduk berjejer dengan saya. Suasana di atas pick up
memang cukup padat dengan dipenuhi oleh pedagang-pedagang dengan barang
dagangannya.
Kali mati TNGR |
POS 1 |
21 Agustus 2012, tepat 1 hari setelah lebaran saya
bersama Imam, Woki, dan
Tami melakukan pendakian ke Gunung tertinggi di tanah Lombok ini. Setelah
sampai di desa terakhir Sembalun Lawang, melakukan pendaftaran dan beristirahat
sejenak kita berlima melakukan pendakian pukul 13.00 wita menggunakan mobil
pick up sayur hingga daerah kali mati. Dari kalimati pendakian dimulai dengan
berjalan kaki. Ditemani pemandangan yang indah dengan berlatar gunung
berketinggian 3726 m dpl serta rerumputan berwarna kuning kita melangkah dengan
pasti mengikuti track menuju pos 1. Ditengah perjalanan pun kita banyak bertemu
dengan para pendaki, maklum dibulan agustus memang gunung ini menjadi serbuan
para wisatawan baik asing maupun lokal. Setelah pos 1 terlewati, pos 2 menjadi
rumah singgah pertama team untuk bermalam, mendirikan tenda masak dan
berbincang dengan sesama pendaki menjadi agenda rutin yang dilakukan setiap
malam.
POS 1 |
Dihari kedua, hamparan padang rumput yang luas dan
semburan sinar matahari pagi membuat kita takjub dan tidak menyesal untuk
pernah singgah di Gunung ini. Sarapan, berbenah dan mengabadikannya dengan
camera pocket menjadi agenda yang tak terlewatkan. Setelah dari pos 2 ini, kita
akan melewati bukit penyiksaan. Dimana track pada bukit ini memiliki kemiringan
hampir 70 derajat dan sangat panjang.
Plawangan Sembalun |
Terik sinar matahari menemani langkah kita menyusuri
lereng-lereng Gunung Rinjani, sekitar pukul 11.00 wita sampai di pos 3 kemudian
masih lanjut di bukit penyiksaan hingga plawangan sembalun sekitar pukul 15.00
wita.
Kondisi plawangan sembalun sudah sangat padat dengan
para pendaki dengan tendanya. Kita sedikit kesulitan untuk mencari tempat
mendirikan tenda. Beristirat malam dan bersiap melakukan summit attack ke puncak. Pukul 02.00 wita dihari ketiga kita mulai
melakukan aktivitas kembali. Ratusan senter pendaki dan taburan bintang
menghiasi jalur track menuju puncak gunung Rinjani. Membutuhkan waktu sekitar
3-4 jam untuk mencapai puncak dengan melewati jalur yang cukup terjal dengan
pasir bercampur batu krikil.
PUNCAK |
Kondisi puncak gunung Rinjani tidak begitu luas, kita
pun harus antri untuk dapat berfoto di puncak tersebut. Hal ini memang
dikarenakan jumlah pendaki yang sangat banyak dibulan agustus. Dari atas
puncak, sekeliling pulau Lombok tidak lepas dari pandangan mata. Gugusan pulau
gili trawangan, gili meno dan gili air tampak sangat indahnya. Tak lepas pula
Gunung Agung yang berada di pulau Bali menghiasi puncak Rinjani. Sekitar 30
menit berada di puncak kita memutuskan untuk turun ke plawangan sembalun untuk
beristirahat sejenak dan dilanjutkan perjalanan menuju ke danau Segara Anakan.
Segara Anakan Lake |
Perjalanan menuju Segara
Anakan membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam perjalanan dengan menuruni tebing yang
cukup curam dan melalui perbukitan. Sampai Danau segara anakan sekitar pukul
17.00 wita, kondisi disana sudah dipenuhi dengan tenda dome dari para pendaki yang sudah sejak siang memadati kawasan
segara anakan. Memancing, salah satu agenda yang jangan sampai terlewatkan jika
anda sudah berada di sini. Ikan-ikan disini memang sengaja dilepas dan
dibiarkan hidup secara alami untuk memenuhi kebutuhan makan para pendaki gunung
Rinjani.
GOA
SUSU
Goa
Susu, salah satu objek di TN Gunung Rinjani yang mungkin belum banyak yang
mengekspos keberadaannya. Goa Susu ini berada 1,5 Km dari danau segara anakan,
kita harus menyusuri jalan setapak yang cukup terjal menuruni perbukitan selama
kurang lebih 45 menit. Goa ini merupakan tempat beribadah umat Hindhu dan warga
sekitar Gunung Rinjani. Di sana kita dapat menjumpai air terjun hangat yang
berasal dari dalam goa yang cukup kecil, berendam, menyusuri goa dan berfoto
menjadi agenda wajib yang dilakukan.
Goa Susu |
Hari terakhir di Gunung
Rinjani, packing dan sarapan pagi bersama para pendaki lain dan siap menempuh
jalan panjang menuju desa Senaru. Tepat pukul 08.00 wita kita berempat
meninggalkan danau Segara Anakan untuk menuju plawangan senaru. Jalan menanjak
yang cukup terjal kita lalui sekitar 4-5 jam untuk mencapai plawangan senaru.
Dari pelawangan senaru kita membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam untuk mencapai
desa terakhir yaitu desa Senaru yang berada di Lombok barat.
Goa Susu |
Satu pengalaman berharga
saya dapatkan kembali pada tahun 2012 lalu, diijinkan untuk menikmati sekaligus
mensyukuri salah satu anugerah Tuhan YME yang sangat saya cintai, Gunung
Rinjani. Gunung api tertinggi nomer 2 di Indonesia dengan ketinggian 3726 m
dpl, gunung tertinggi di tanah Lombok, gunung yang selalu menjadi incaran
pendaki-pendaki lokal bahkan mancanegara dengan tawaran keindahannya. Namun,
dibalik keindahannya Rinjani masih bisa dikatakan kotor dan kurang terawat.
Terutama pada danau segara anakan, masih banyak sampah dan air danau yang sudah
tercemar oleh ulah para pendaki itu sendiri, mereka yang mengaku mencintai
lingkungan, mencintai keindahan Indonesi masih berbuat hal yang kurang terpuji
dimata alam. Indonesia ini milik kita, keindahan ini milik kita dan Gunung ini
pun adalah milik kita. Jika bukan kita sendiri (para pendaki) yang menjaga dan
merawat, siapa lagi?? Semoga ditahun-tahun mendatang gunung nan cantik ini akan
menjadi gunung yang lebih istimewa. 86,,
Semoga bisa cepat menyusul ke Rinjani...
BalasHapusayoo ayooo... segera menyusulll..
Hapus