travelester

26 juli – 6 agustus 2011 di sebuah desa yang sangat jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Desa Sugih, Randublatung . Terletak 17 KM dari desa Getas tempat kita praktek selama sebulan lamanya. Desa yang bisa dibilang cukup mungil dengan kehidupannya yang ramah, menyajikan sejuta kenangan dan pengalaman yang tak akan terlupakan. Hari jumat 5 agustus 2011 merupakan hari terakhir menjalani praktek di desa ini, berjuta kenangan mulai terajut indah sejak awal. 10 hari memang cukup jenuh, namun terlalu indah untuk dibilang hari-hari yang membosankan. Awal perjalanan di desa ini dimulai dari pelatihan pemadam kebakaran, dilanjutkan praktek mengenai KSDH di sungai dekat rumah kemantren. Hari-hari terus berjalan dan kegiatan hanya di isi dengan kegiatan praktek, penjarangan, pembuatan tanaman hutan, perlindungan, inventarisasi. Hingga pada hari minggu 31 juli semua kegiatan praktek lapangan selesai dikerjakan. Dan kita memasuki bulan ramadhan pada tanggal 1 agustus. Merasakan puasa pertama di ra...

Memang belum banyak teman – teman yang mengetahui tentang acara ini. Pendidikan Lingkungan, acara yang diadakan secara berkala oleh jurusan THH ini memang masih sedikit orang yang mengetahuinya. Acara yang sudah berlangsung sejak tahun lalu ini memang sebuah inisiatif dari beberapa dosen THH, diantaranya Bpk. Dr.Ir Sri Nugroho Marsoem, M,Agr yang lebih akrab dipanggil Pak Nug,  Pak Joko Sulistyo, Mas Vendy dan hanya melibatkan sekitar 10 orang mahasiswa Fakultas Kehutanan. Dan didukung sepenuhnya oleh perusahaan Jepang yang bergerak di bidang lingkungan, Mitsui Sumitomo Insurance. Acara yang berlangsung setiap hari sabtu selama 4 kali sejak tanggal 30 januari – 20 februari ini bertempat di dusun Paliyan, kecamatan Playen, kabupaten Gunung Kidul. Melibatkan 5 SD di sekitar daerah tersebut, yaitu SD Paliyan 1, SD Paliyan 2, SD Paliyan 4, SD Paliyan 5 dan SD Muhammadiyah Karangduwet. Pada minggu pertama, anak – anak SD diajak untuk menonton film bertemakan lingkungan. Pada minggu...

Salam Rimba…                 Selamat datang para rimbawan-rimbawan muda Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada angkatan 2011. Sebelumnya kita ucapkan selamat atas prestasi dan keberhasilan teman-teman masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Teman-teman harus lebih banyak bersyukur karena telah menjadi orang-orang yang terpilih yang dapat menempuh pendidikan di Universitas nomer 1 di Indonesia ini. Walaupun mungkin kebanyakan Fakultas Kehutanan bukanlah pilihan yang utama bagi teman-teman sekalian.                 Mulai detik ini teman-teman telah menyandang predikat sebagai seorang Rimbawan. Predikat yang tidak dimiliki semua orang, predikat yang sangat mulia kedudukannya. Namun, menyandang predikat sebagai seorang Rimbawan tidaklah mudah. Banyak problematika yang harus dihadapi di kemudian hari yang menyangkut masyarakat ...

Sebuah pertanyaan yang sangat ironis, mengingat peran mahasiswa merupakan ujung tombak suatu pergerakan nasional. Sebuah masa dimana mereka merasa bebas tak terkendali, suatu zaman yang tak akan pernah terulang. Dilain pihak kita sering melihat sekumpulan mahasiswa yang menyuarakan suatu perubahan di negeri ini. Namun kenyataan berbeda terjadi di fakultas kita yang tercinta, sebuah pertanyaan yang mungkin akan dijawab oleh rekan-rekan yang membaca tulisan ini. Kemana kreatifitasan mahasiswa fakultas ini?? Mahasiswa-mahasiswa aktif dan cerdas yang menjadi ujung tombak bangsa ini? Mahasiswa kreatif, kritis dan penuh inovasi. Ya sosok mahasiswa yang sudah sulit kita dapatkan di kampus kita, mahasiswa jaman sekarang terkesan mereka yang selalu mengejar target lulus cepat dengan predikat cumloude, tanpa diimbangi  skil  yang mumpuni. Memang tidak dipungkiri, predikat cumloude dan IPK tinggi menjadi impian tiap mahasiswa, namun hendaknya teman-teman pun bisa mengimbangin...

Awalnya kita akan berangkat ke Gn. Slamet menggunakan kereta pukul 17,00, namun berhubung Kamis, 12 mei 2011 pukul 16.00 tim ekspedisi seven summits sudah berkumpul di sekre fakultas kehutanan. Pada yang masih banyak perlengkapan yang belum lengkap maka keberangkatan baru pada pukul 20.00 lewat stasiun lempuyangan Yogyakarta. Pukul 23.00 tepat kita sampai di stasiun Purwokerto, ya walaupun badan letih lesu karena 3 jam perjalanan harus kita lalui dengan berdiri di kereta tapi teman-teman tetap bersemangat (ihiiirr…). Menginjakkan kaki di tanah Purwokerto dilanjutkan dengan menyewa mobil panther untuk menuju rumah saudara teman kami, Aziz. Sesampainya dirumah kakeknya Aziz, kita disuguhi santapan mie rebus yang hangat. Lalu setelah makan kita segera tidur untuk mempersiapkan fisik keesokan harinya. Pagi hari jumat 13 mei 2011, Purwokerto diselimuti hujan grimis, di hari kedua perjalanan menuju Gn.Slamet siap kita hadapi. Setelah sarapan pagi dan menyipkan bekal seperlunya yan...